METODE
DISKUSI DAN METODE PROBLEM SOLVING
A. Hakikat
Metode Diskusi dan Problem Solving
a. Metode
Diskusi
Metode “diskusi” berasal dari bahasa latin, yaitu
“discussus” yang berarti “to examine”. “discussus” terdiri dari akar kata “dis”
dan “cuture”. “dis” artinya terpisah, sementara “cuture” artinya menggoncang
atau memukul. Secara etimologi, “dicuture” berarti suatu pukulan yang
memisahkan sesuatu. Atau dengan kata lain membuat sesuatu menjadi jelas dengan
cara memecahkan atau menguraikannya (to
clear away by breaking up or cuturing).
Secara umum, pengertian diskusi adalah suatu proses
yang melibatkan dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling
berhadapan, saling tukar informasi (information
sharing), saling mempertahankan pendapat (self maintenance) dalam memecahkan sebuah masalah tertentu (problem solving).
Mansyur mengemukakan, bahwa diskusi adalah
percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat, pemunculan ide, serta
pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam
kelompok untuk mencari kebenaran.
Sedangkan metode diskusi dalam proses belajar
mengajar adalah sebuah cara yang dilakukan dalam mempelajari bahan atau
menyampaikan materi dengan jalan mediskusikannya, dengan tujuan dapat
menimbulkan pengertian seerta perubahan tingkah laku pada siswa.
Dalam pengertian lain, metode diskusi adalah suatu
cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan pada para siswa
untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa metode
diskusi adalah salah satu alternatif metode atau cara yang dapat dipakai oleh
seorang guru dikelas dengan tujuan dapat memecahkan suatu masalah berdasarkan
pendapat para siswa.
b. Metode
Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (pemecahan masalah) adalah
cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak
pembahasan untuk dianalisis, dibandingkan, dan disimpulkan dalam usaha mencari
pemecahan atau jawabannya oleh peserta didik. Permasalahan tersebut dapat
diajukan oleh guru, atau diajukan oleh guru dan peserta didik, atau dari
peserta didik sendiri, kemudian dijadikan pembahasan dan dicari permasalahannya
sebagai kegiatan belajar peserta didik.permasalahan tersebut dirumuskan dari
pokok bahasan yang terdapat dalam mata pelajaran.
Permasalahan tersebut dapat berupa kesenjangan
antara yang seharusnya dengan realitas, sesuatu yang apabila dibiarkan akan
menimbulkan kerugian, dan sesuatu yang membutuhkan penjelasan dengan cara
melakukan penelitian secara seksama. Rumusan masalah tersebut misalnya:
begaimana cara meningkatkan hasil belajar seseorang?.
B. Materi
yang cocok untuk Metode Diskusi dan Metode Problem Solving
a. Metode
Diskusi
Metode diskusi sangat tepat
digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bekerjasama untuk
memecahkan masalah serta melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat secara
lisan. Metode ini sangat cocok dengan materi yang bersifat teoritis.
b. Metode
Problem Solving
Metode ini sangat baik untuk materi-materi yang bersifat melatih siswa berfikir kritis dan dinamis terhadap suatu masalah
tertentu.
C. Peran
Guru dalam Metode Diskusi dan Metode Problem Solving
a. Metode Diskusi
1. Petunjuk
jalan:
a. Pendidik
memberi petunjuk umum kepada peserta didik untuk mencapai kemajuan dalam
diskusi.
b. Merumuskan
jalannya diskusi.
c. Pendidik
meluangkan jalan bagi peserta didik sehingga diskusi berjalan lancar.
2. Pengatur
lalu-lintas
a. Mengajukan
semua pertanyaan secara teratur untuk semua anggota diskusi.
b. Menjaga
agar semua anggota dapat berbicara bergiliran.
c. Menjaga
supaya diskusi tidak hanya untuk yang gemar berbicara.
d. Pendidik
harus mendorong peserta didik yang pendiam supaya berani mengeluarkan pendapatnya.
3. Dinding
penangkis
Pendidik harus
memantulkan semua pertanyaan yang diajukan kepada anggota diskusi.
b. Metode
Problem Solving
1.
Membantu
peserta didik mengidentifikasikan masalah yang bisa dipecahkan
2.
Membantu
peserta didik merumuskan dan membatasi masalah
3.
Membantu
peserta didik menemukan informasi
4.
Membantu
peserta didik memproses informasi
5.
Mendorong
proses perumusan dan mentes hipotesis
6.
Mendorong
penemuan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik dan mengevaluasi.
D. Peran
Siswa dalam Metode Diskusi dan Metode Problem Solving
a. Metode
Diskusi
1. Peserta
satu sama lain harus saling mengenal
2. Peserta
harus menyiapkan diri
3. Peserta
harus berusaha berfikir dengan berpijak kepada masalah
4. Peserta
harus cukup”sabar dan menarik”
5. Peserta
harus mengembangkan rasa kebersamaan kelompok
6. Diskusi
harus tetap berpegang pada pokok masalah
7. Peserta
dapat saling membantu
b. Metode
Problem Solving
1. Siswa
dapat menyatakan pendapatnya
2. Siswa
aktif berfikir dengan cepat dan tersusun logis
3. Merangsang
siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang
diberikan oleh guru
4. Meningkatkan
partisipasi siswa dalam menerima pelajaran
5. Siswa
yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai
6. Siswa
merasa bebas dan gembira
E. Kelemahan
dan Kelebihan Metode Diskusi dan metode problem solving
a. Metode
Diskusi
-
Kelebihan:
1. Suasana
kelas lebih hidup, sebab siswa mengarahkan perhatian atau pikiranya kepada
masalah yanag sedang didiskusikan
2. Dapat
menaikkan prestasi kepribadian individu, seperti sikap toleransi, demokrasi,
berfikir kritis, sistematis, sabar, dsb.
3. Kesimpulan
hasil diskusi mudah dipahami siswa, karena mereka mengikuti proses berfikir
sebelum sampai kepada suatu kesimpulan.
4. Siswa
dilatih belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib layaknya
dalam suatu masalah.
5. Membantu
murid untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
6. Tidak
terjebak dalam pikiran individu yang kadang-kadang salah, penuh prasangka dan
sempit.dengan diskusi seseorang dapat mempertimbangkan alasan-alasan atau
pikiran orang lain.
-
Kekurangan :
1. Kemungkinan
ada siswa yang tidak ikut aktif, sehingga diskusi baginya hanyalah merupakan
kesempatan untuk melepaskan tanggung jawab.
2. Sulit
menduga hasil yang dicapai, karena waktu yang dipergunakan cukup panjang.
b. Metode
Problem Solving.
-
kelebihan
1. Dapat
memebuat situasi pengajaran disekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan
2. Dapat
membiasakan peserta didik menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
serta dapat merangsang kemampuan berfikir secara kreatif dan menyeluruh.
-
Kekurangan
1. Terkadang
masalah yang diajukan topik pembahasan tidak sesuai tingkat kesulitanya dengan
tingkat berfikir para peserta didik.
2. Memerlukan
waktu dan sumber belajar yang lebih banyak.
3. Ketidak
siapan para peserta didik untuk mengubah kebiasaan belajar dengan cara
mendegarkan menjadi cara belajar dengan berfikir dan memecahkan masalah.
F. Contoh
Penerapan Metode Diskusi dan Problem Solving
a. Metode
Diskusi
Adapun dalam penerapannya metode diskusi, guru harus benar-benar mampu mengorganisasikan
siswa sehingga diskusi dapat berjalan seperti yang diharapkan. Menurut Bridges
(1979) dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus mengatur kondisi yang
memungkinkan agar: Setiap siswa dapat berbicara mengeluarkan gagasan dan
pendapatnya. Setiap siswa harus saling mendengar pendapat orang lain. Setiap
harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting. Melalui
diskusi setiap siswa harus dapat mengembangkan pengatahuannya serta memahami
isu-isu yang dibicarakan dalam diskusi.
b. Metode
Problem Solving
Metode
problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar,
tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan. Lebih lanjut
dikatakan bahwa dalam penerapan metode problem solving mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut: Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan.
Mencari data atau keterangan yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Menguji kebenaran jawaban
sementara tersebut. Menarik kesimpulan.
G. Contoh RPP yang Menggunakan Metode
Diskusi dan Metode Problem Solving
Mata
Pelajaran :
Fiqih
Kelas / Semester :
VIII / 1
Alokasi Waktu :
2 x 40 menit (1 kali pertemuan)
A.
Standar
Kompetensi
1.
Melaksanakan tata cara zakat
B.
Kompetensi
Dasar
1.3 Mempraktikkan pelaksanaan zakat fitrah dan
maal
C.
Materi
Pembelajaran
·
Cara
mempraktikkan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat maal
·
Hikmah dari zakat
fitrah dan zakat maal
D.
Metode
Pembelajaran
·
Ceramah :
metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran
·
Diskusi :
metode ini digunakan untuk mendiskusikan tentang pelaksanaan zakat fitrah dan
zakat maal
·
Problem
solving : metode ini digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
terjadi pada metode diskusi
·
Tanya jawab :
metode ini digunakan untuk mengakhiri kegiatan sebagai penekanan materi pada
siswa
E.
Langkah-langkah
pembelajaran
1.
Pendahuluan :
o Memberikan
salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah serta mengecek siswa yang
tidak masuk (absensi).
o Menyampaikan
kompetensi dari materi yang akan diajarkan.
o Menjelaskan
tujuan yang ingin dicapai dari materi yang akan diajarkan.
2.
Kegiatan inti :
o Guru
menyiapakan materi yang akan dipelajari, kemudian siswa membaca materi tersebut
dengan seksama.
o Kemudian
guru membuat beberapa kelompok untuk mendiskusikan materi zakat
o Kemudian
guru memberikan masalah-masalah yang
biasa terjadi dalam zakat agar siswa mendiskusikan bagaimana solusinya.
o Siswa
memaparkan hasil diskusinya
o Guru dan
siswa merefleksi hasil pembelajaran
3.
Kegiatan Penutup :
o Mengadakan
tanya jawab tentang zakat
o Guru
merangkum materi yang baru saja di diskusikan.
o Menutup
pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam.
DAFTAR
PUSTAKA
Arief Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan
Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers.
Natta Abuddin. 2011. Prespektif Islam
tentang Strategi Pembelajara. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Ramayulis. 2010. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta
: Kalam Mulia
http://m-rustamaji.blogspot.com/2011/12/metode-pembelajaran.html